Batu Akik Red Arwana (Carnelian Calsedony) Kapuas Hulu mulai menjadi sorotan para pecinta batu akik di Kalimantan Barat. Salah satu jenis batu yang paling diminati masyarakat adalah batu red arwana ( carnelian calsedony ). Meski belum setenar batu bacan dari halmahera, red arwana juga mampu laris di pasaran lokal dan nasional. Tertarik mengulas lebih dalam tentang red arwana, media ini mencoba menelusuri asal muasal batu tersebut. Adalah Oniet, warga Desa Lunsara, Kecamatan Putussibau Selatan, salah satu pencari batu red arwana yang berhasil ditemui. Ia pun menceritakan perjuangannya bersama rekan sekampungnya mencari krikil-kerikil red arwana yang ternyata beresiko tinggi terhadap nyawa mereka. Oniet yang tampak ditemani dua orang putra dan istrinya yang sedang hamil menceritakan, pencarian red arwana dimulai dari desa Lunsara menuju desa Sepan. Perjalanan ke desa Sepan membutuhkan waktu satu hari satu malam dengan menggunakan long-boat, melewati beberapa riam (sunggai ...
Polres Kapuas Hulu Targetkan Penindakan pada Logistik dan BBM untuk PETI
Yohanes Santoso
Font TerkecilFont Terbesar
Foto: Kapolres Kapuas Hulu, AKBP Roberto Aprianto Uda/Istimewa
Kapuas Hulu, khatulistiwamedia.co.id - Aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di hutan lindung Taman Nasional Betung Kerihun menjadi permasalahan baru lantaran semakin marak. Pihak Polres Kapuas Hulu dan Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (BBTNBKDS) terus berupaya mengatasinya.
Langkah tegas akan diambil oleh Polres Kapuas Hulu agar aktivitas PETI di Hulu Kapuas, Putussibau Selatan dapat berhenti. Kapolres Kapuas Hulu, AKBP Roberto Aprianto Uda mengatakan kegiatan PETI itu di Taman Nasional, padahal kawasan hutan itu harus dijaga agar alam tidak rusak. "Dari kami sudah menugaskan personil untuk memonitor aktifitas disana, Kami akan berupaya mencegah masyarakat untuk naik kesana dengan memutus jalur logistik dan bbm," tutur Kapolres Kapuas Hulu saat ditemui di Putussibau, Jumat (30/4/2025).
Disamping itu pihaknya akan tetap melakukan edukasi tentang kelestarian alam dan dampak kerusakan alam serta sanksi hukum bila mereka melakukan aktifitas PETI.
"Kami memang lebih banyak pada pola edukasi dan sosialisasi, kami masih mengedepankan persuasif kepada masyarakat. Semoga mereka bisa sadar bahwa ada konsekuensinya jika mereka melaksanakan PETI," pungkasnya.
Kapolres Kapuas Hulu menegaskan pihaknya akan tetap melakukan pengawasan SPBU. "Pengusahanya juga akan kami berikan himbauan untuk melaksanakan pekerjaan itu sesuai ketentuan, sebab pengusaha bbm itu bukan semata untuk mengejar habis penjualannya tetapi mereka juga harus mengetahui peruntukannya, penyaluran bbmnya harus tepat sasaran," tegasnya.
PETI memang tidak hanya ada di hulu kapuas. Untuk lokasi lain, kata Kapolres Kapuas Hulu telah digencarkan juga penugasan pada bhabinkamtibmas, sebab mereka yang berada disekitar lokasi tersebut. "Bhabinkamtibmas sudah saya arahkan agar mereka melakukan sosialisasi secara masif agar masyarakat jangan melakukan PETI, mungkin kami juga akan melakukan penertiban bila itu tidak diindahkan," tegasnya.