 |
Foto: Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan dan Kapolres Kapuas Hulu, AKBP Roberto Aprianto Uda bersama peserta kegiatan dan narasumber di Rakor Ketahanan Pangan, Putussibau, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Selasa (29/7/2025)/ Yohanes Santoso
|
Kapuas Hulu, khatulistiwamedia.co.id - Rapat Koordinasi (Rakor) pengelolaan jagung dalam menggapai ketahanan pangan diadakan Polres Kapuas Hulu di Volley Indoor Putussibau, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Selasa, (29/7/2025). Kegiatan tersebut melibatkan jajaran Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu dan Kantor Cabang Bulog Putussibau.
Dalam kegiatan itu Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan, menekankan kepada para camat dan Kepala Desa (Kades) untuk bersinergi dengan Polsek di masing-masing kecamatan. "Agar kita bisa mencapai ketahanan pangan swasembada jagung," tegasnya.
Bupati Fransiskus menjelaskan bahwa pihaknya bisa menyediakan lahan di Desa Benuis dan Desa Sekubah sebagai alternatif jika Polres Kapuas Hulu membutuhkan lahan untuk pengembangan komoditi jagung. Lahan yang disediakan ini awalnya untuk perkebunan singkong bahan baku Mokaf, hanya saja itu belum berhasil untuk pemasarannya. "Saya rasa lahan itu siap tanam untuk kebun jagung, tidak perlu land clearing lagi," tuturnya.
Untuk komoditi jagung, kata Fransiskus, sudah ada kesiapan Bulog untuk menampung. Hanya saja ada kriteria yang harus dipenuhi dari jagung yang dipanen tersebut. "Mulai dari kadar air dan lainnya," tambahnya.
Sementara itu Kapolres Kapuas Hulu, AKBP Roberto Aprianto Uda, mengatakan pertemuan ini adalah evaluasi sebab perlu adanya proses penanaman yang dilakukan dengan benar agar hasil maksimal. Pihaknya mengapresiasi dukungan Bupati Kapuas Hulu, para camat dan kades untuk kegiatan ini.
"Kita berharap Kapuas Hulu yang wilayahnya luas, nomor dua terbesar di Kalbar, bisa menjadi salah satu penopang ketahanan pangan di Kalbar, khususnya di komoditi jagung," ujarnya.
Roberto menambahkan sekarang ini ada 193 Hektare yang digarap dan sekitar 400 ton jagung yang sudah dihasilkan. Pasar komoditi jagung tersebut lebih ke pasar lokal dan peternak. Kalau bisa dilakukan peningkatan produksi, bisa saja itu jadi komoditi ekspor ke Malaysia. "Untuk menyentuh pasar di Malaysia tentu ada spek dan regulasi yang dipahami, sehingga bisa menyentuh pasar di sana," ucapnya.
Pada Kuartal ke III, kata Roberto, target di Kapuas Hulu diharapkan bisa menggarap 500 Haktare, di seluruh kecamatan dan di seluruh desa. "Jadi satu desa itu satu hektare kebun jagung sasarannya," ujarnya.
Terkait dengan gudang penampungan, kata Roberto, di Bulog sudah ready untuk 14 ton. Namun ada standar kualitas jagungnya yang dapat dibeli oleh Bulog. "Baik dari sisi kadar air dan ambang batas aspek lainnya," tuntas Kapolres Kapuas Hulu.
Penulis : Yohanes Santoso
#KetahananPangan #SwasembadaJagung #PolresKapuasHulu #AKBPRoberto #FransiskusDiaan #BupatiKapuasHulu #Berita #Informasi