 |
Foto: Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Presiden AS Donald Trump, Presiden Mesir Fattah El Sisi, Menlu Yordania Ayman Safadi/ Istimewa | |
GAZA, khatulistiwamedia.co.id - Presiden Amerika ke-47, Donlad Trump menginisiasi pemindahan warga Palestina dari Gaza, pasca gencatan senjata antara Israel dan Hamas, 19 Januari 2025 lalu. Jutaan warga Palestina diwacanakan oleh Trump untuk pindah ke Yordania dan Mesir. Hal ini mendapat penolakan dari Pemerintahan Palestina, Yordania dan Mesir.
"Saya ingin Mesir menerima warga (Palestina) dan Yordania menerima warga (Palestina), berbicara tentang satu setengah juta orang, dan kami akan membersihkan semuanya," ujar Trump kepada pers di dalam pesawat Air Force 1, Sabtu (25/1/2025).
Trump menyebutkan pihaknya berencana membersihkan wilayah Gaza yang hancur akibat perang Hamas dengan tentara Israel. "Saya berbicara kepada Raja Abdullah II (Raja Yordania), saya ingin melakukan lebih banyak lagi, karena saya melihat jalur Gaza saat ini dan itu berantakan, sangat berantakan. Saya juga akan berbicara dengan Jendral El-Sissi (Presiden Mesir)," tuturnya.
Trump menegaskan selama berabad-abad tempat itu mengalami banyak konflik. "Saya lebih suka terlibat dengan beberapa negara Arab dan membangun perumahan di lokasi yang berbeda dimana mereka dapat hidup dengan damai untuk sebuah perubahan, bisa untuk sementara atau jangka panjang," ungkapnya.
Presiden Palestina, Mahmoud Abbas menolak wacana Trump tersebut.
Dia mengecam keras setiap proyek yang bertujuan untuk menggusur warganya dari Jalur Gaza. Menolak apapun kebijakan yang dapat memecah belah tanah palestina, baik di jalur Gaza maupun tepian barat, termasuk Yerusalem Timur. "Otoritas palestina siap mengambil pemerintahan di wilayah Gaza," tegasnya.
Presiden Mesir Fattah El-Sisi menegaskan pemindahan warga Palestina sama saja dengan pembersihan etnis. Tidak sulit untuk memukimkan warga Palestina di kawasan Sinai, namun pihaknya tidak akan menerima gagasan tersebut. "Hal terpenting adalah solusi dua negara menyikapi permasalahan di Gaza ini," ujarnya, (28/1/2025).
Menlu Yordania, Ayman Safadi juga menyatakan penolakan terhadap usulan Trump. Dia menegaskan wilayah Palestina untuk orang Palestina dan Yordania untuk warga Yordania. "Solusi untuk Palestina hanya bisa diwujudkan oleh Palestina sendiri,"' ucapnya.
Seperti diketahui sekitar 2,4 Juta warga Palestina terdampak perang yang berkecamuk di Jalur Gaza dari bulan Oktober 2023 itu. Gencatan senjata antara Hamas dan tentara Israel 19 Januari 2025 lalu. Pasca gencatan senjata warga Gaza yang mengungsi telah kembali ke tanah mereka. Banyak dari antara mereka yang tinggal disana di antara puing-puing reruntuhan bangunan.
Penulis : Yohanes Santoso
Scr : KPS, VOA, Acp
#Gaza #Trump #MahmoudAbbas #FattahElSisi #AymaSafadi