 |
Foto: Kondisi Banjir di Kecamatan Boyan Tanjung, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Jumat (20/6/2025)/Istimewa |
Kapuas Hulu, khatulistiwamedia.co.id - Banjir merendam sejumlah desa di Kecamatan Boyan Tanjung, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, pada Kamis (19/6/2025) dan Jumat (20/6/2025). Akibatnya, aktivitas warga lumpuh total karena akses jalan antar-desa dan fasilitas umum terendam air.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas Hulu, Gunawan, mengatakan banjir terjadi akibat tingginya curah hujan dalam beberapa hari terakhir. Kondisi tersebut menyebabkan meluapnya air sungai di wilayah Kecamatan Boyan Tanjung.
“Banjir mulai terjadi sejak pukul 05.00 WIB dan berlangsung hingga 19.00 WIB, Kamis (19/6/2025). Tinggi muka air berkisar antara 50 hingga 150 sentimeter,” kata Gunawan saat dihubungi, Jumat (20/6/2025).
Banjir ini berdampak pada 16 desa, yakni Desa Nanga Jemah, Sri Wangi, Nanga Sangan, Riam Mengelai, Tubang Jaya, Nanga Betung, Mujan, Boyan Tanjung, Pemawan, Karya Maju, Nanga Ret, Nanga Danau, Nanga Boyan, Delintas Karya, Landau Mental, dan Teluk Geruguk.
Akibatnya, aktivitas sehari-hari masyarakat seperti pergi ke kebun, mengangkut hasil pertanian, serta kegiatan perekonomian lainnya terganggu. Tidak hanya itu, sejumlah fasilitas umum dan jalur transportasi antar-desa dan kecamatan tidak dapat dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.
“Hingga saat ini, kondisi di desa-desa yang terdampak masih belum memungkinkan untuk dilalui kendaraan. Kami juga belum menerima laporan lengkap terkait jumlah kepala keluarga dan jiwa yang terdampak, karena masih menunggu data dari pemerintah desa,” ujar Gunawan.
Sebagai langkah awal, BPBD telah mengimbau kepada para kepala desa untuk terus memantau perkembangan banjir dan melaporkannya secara berjenjang. Evakuasi akan dilakukan apabila kondisi di lapangan semakin parah.
Saat ini, perangkat desa menjadi ujung tombak dalam pemantauan dan penanganan banjir. Namun, pihak kecamatan mengalami kendala untuk menjangkau lokasi karena tingginya permukaan air serta keterbatasan sarana transportasi.
Gunawan menambahkan, kebutuhan mendesak bagi warga terdampak saat ini mencakup bahan makanan pokok, air minum, serta makanan ringan.
Pemerintah daerah saat ini masih berupaya mengumpulkan data secara menyeluruh dan menyusun langkah lanjutan untuk penanganan bencana tersebut.
“Kami telah mengirimkan surat imbauan kepada seluruh desa untuk tetap siaga terhadap kemungkinan banjir susulan. Kami juga mendorong penyediaan lokasi evakuasi serta antisipasi gangguan kesehatan pasca-banjir,” tuntasnya.
Penulis: Yohanes Santoso
#Banjir #Boyantanjung #Kapuashulu #BPBD #Gunawan