Batu Akik Red Arwana (Carnelian Calsedony) Kapuas Hulu mulai menjadi sorotan para pecinta batu akik di Kalimantan Barat. Salah satu jenis batu yang paling diminati masyarakat adalah batu red arwana ( carnelian calsedony ). Meski belum setenar batu bacan dari halmahera, red arwana juga mampu laris di pasaran lokal dan nasional. Tertarik mengulas lebih dalam tentang red arwana, media ini mencoba menelusuri asal muasal batu tersebut. Adalah Oniet, warga Desa Lunsara, Kecamatan Putussibau Selatan, salah satu pencari batu red arwana yang berhasil ditemui. Ia pun menceritakan perjuangannya bersama rekan sekampungnya mencari krikil-kerikil red arwana yang ternyata beresiko tinggi terhadap nyawa mereka. Oniet yang tampak ditemani dua orang putra dan istrinya yang sedang hamil menceritakan, pencarian red arwana dimulai dari desa Lunsara menuju desa Sepan. Perjalanan ke desa Sepan membutuhkan waktu satu hari satu malam dengan menggunakan long-boat, melewati beberapa riam (sunggai ...
282 Koperasi Merah Putih di Kapuas Hulu Berpotensi Dapat Modal Hingga Rp 3 Miliar
Yohanes Santoso
Font TerkecilFont Terbesar
Foto: Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan/ Dokumen
Kapuas Hulu, khatulistiwamedia.co.id -Sebanyak 282 desa dan kelurahan di Kapuas Hulu telah terbentuk Koperasi Merah Putih. Para koprasi ini berpeluang mendapatkan akses modal dari Pemerintah Pusat hingga Rp 3 Miliar melalui Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).
Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan, mengatakan proses Koperasi Merah Putih telah terbentuk di seluruh desa dan kelurahan se-Kapuas Hulu. Menurutnya sudah ada koperasi merah putih yang aktif. "Harusnya sudah ada yang berjalan dan Himbara yang survey usaha mereka seperti apa, kalau Akta di Notaris itu sudah clear karena Pemda Kapuas Hulu yang support pembuatan aktanya," tegas Bupati Kapuas Hulu, Rabu (6/8/2025).
Sementara itu Kabid Koperasi Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan, Sutrisna, mengatakan sebetulnya dua desa bisa bergabung membuat satu Koperasi Merah Putih bila warganya tidak sampai 500 jiwa, tapi karena desa satu ke desa lain itu jauh dan punya pontensi berbeda-beda maka tidak ada yang bergabung.
"Jadi tetap 1 desa itu 1 koperasi, kita ada 278 desa dan 4 kelurahan, semua punya koperasi merah putih masing-masing, aktanya sudah selesai semua dan sudah pengesahan Kementerian Hukum," ujar Sutrisna, saat ditemui di Putussibau, Rabu (6/8/2025).
Foto : Sutrisna, Kabid Koperasi pada Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Kapuas Hulu/ Yohanes Santoso
Saat ini koperasi merah putih yang sudah dibentuk masih tunggu kegiatan Bimbingan Teknis, untuk dapat petunjuk teknis usaha. Usaha utama yang diarahkan Pemerintah Pusat adalah LPG, Pupuk Subsidi, dan Beras Subsidi. Kalau usaha lain yang ditentukan Pemerintah Pusat adalah sembako, apotek, klinik, simpan pinjam, pergudangan dan logistik, serta gerai kantor koperasi. "Diluar itu bisa disesuaikan potensi desa masing-masing," ujarnya.
Sutrisna mengatakan regulasi umum yang harus dilakukan koperasi itu harus melaksanakan Rapat Akhir Tahun (RAT) minimal setahun sekali. Kemudian ada simpanan pokok dan wajib dari anggotanya.
Seiring dengan bertambahnya koperasi di Kapuas Hulu, Sutrisna mengakui pihaknya akan kerja ekstra, sebab sumber daya manusia pihaknya terbatas.
"Kedepan kami polanya dikumpulkan di kecamatan baru diberi bimbingan koperasi. Selain 278 koperasi merah puti masih banyak koperasi umum lain yang perlu kami bina," ujarnya.
Sehubungan dengan akses modal koperasi merah putih, kata Sutrisna, ada program dari pemerintah pusat dalam platform anggarannya maksimal Rp 3 miliar per koperasi merah putih, itu bisa didapat dari bank Himbara. Kalau koperasi merah putih di desa maka penjaminannya dari Dana Desa, kalau koperasi merah putih di kelurahan penjaminannya dari APBD.
"Untuk besaran anggaran mereka dapat tidak mesti Rp 3 Miliar itu, nanti disesuaikan dengan kebutuhan usaha koperasi," ucapnya.
Sutrisna menegaskan hadirnya koperasi merah putih bukan untuk mematikan usaha di BUMDes. Malah bisa menjadi mitra usaha yang menguatkan perekonomian masyarakat di desa. "BUMDes dan Koperasi Merah Putih justru diarahkan Pemerintah Pusat agar bisa berkolaborasi meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di desa dan kelurahan," tuntasnya.