 |
Foto: Soni Deviandi Putra, Koordinator Program MBG Kapuas Hulu/ Yohanes Santoso |
Kapuas Hulu, khatulistiwamedia - Koordinator Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Kapuas Hulu, Soni Deviandi Putra menyampaikan tanggapannya terkait dengan kasus belasan anak dari SD Tahfidz dan SD 1 Putussibau Selatan yang dibawa ke RSUD Achmad Diponegoro Putussibau (ADP) diduga keracunan MBG, Selasa (4/11/2025). "Untuk biaya pengobatan anak-anak itu, kami tanggung seluruhnya," tegasnya saat ditemui di RSUD ADP.
Soni menegaskan bahwa pihaknya akan lakukan evaluasi, sambil mencari tahu penyebabnya. Sampel sudah diambil oleh pihak Dinas Kesehatan, dan apa hasilnya itu yang masih ditunggu.
"BGN itu ada juknis, bila itu diikuti betul-betul oleh SPPG insyaallah aman. Kami akan priksa cctv di dapur terkait, dan dapur itu kita off kan sementara," tegasnya.
Soni menjelaskan di Kabupaten Kapuas Hulu program MBG sudah berjalan sejak 17 Februari 2025, dari beberapa dapur (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi atau SPPG, red) yang berjalan semua diusahakan memenuhi Junknis yang sudah ada. Namun Dapur yang terkait dengan kejadian ini baru minggu kedua beroperasi.
"Ini baru hari ke tujuh pemberian MBG dari dapur ini ke sekolah-sekolah terkait," ujarnya.
Terkait dengan keluhan makanan basi, menurut Soni, itu salah satunya bisa disebabkan faktor makanan panas langsung di packing. Padahal dalam Juknis itu perlu ditunggu dingin dulu baru di packing. "Semua dapur akan saya panggil untuk evaluasi salah satunya membahas hal ini," tuturnya.
Memang sekarang BGN mensyaratkan ISO, sertifikat halal dan sertifikat lainnya untuk membentuk dapur (SPPG), sekarang ini seluruh dapur di Kapuas Hulu berusaha memenuhi itu. Jika dalam kurun waktu ditentukan belum mampu memenuhi maka dapur akan tutup sementara sampai bisa memenuhinya. "Sekarang kita ada 5 SPPG sudah running, melayani sekitar 9 sampai 10 ribu penerima manfaat," ujarnya.
Hingga Pukul 21.18 WIB ini, diketahui ada 18 anak yang dibawa ke IGD RSUD ADP dan mendapatkan penanganan medis dari dokter dan petugas kesehatan. Dari jumlah tersebut sekitar 12 anak sudah diperbolehkan pulang ke rumah, sisanya masih dalam penanganan medis.
Penulis : Yohanes Santoso
#KeracunanMBG #RSUDAhmadDiponegoroPutussibau #SPPG #KapuasHulu #BeritaKapuasHulu