 |
| Foto: Ketua TP PKK Kabupaten Kapuas, Ny. Angeline Fremalco Fransiskus membuka Pelatihan Pemanfaatan Limbah Kain Perca menjadi Produk Baru bagi pelajar Jurusan Tata Busana Kelas XI dan XII SMKN 1 Putussibau, Sabtu (22/11/2025)/ Istimewa |
Kapuas Hulu, khatulistiwa media - Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kapuas Hulu, Ny. Angeline Fremalco Fransiskus secara resmi membuka Pelatihan Pemanfaatan Limbah Kain Perca menjadi Produk Baru bagi pelajar Jurusan Tata Busana kelas XI dan XII SMKN 1 Putussibau, Sabtu (22/11/2025). Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya mendorong keterampilan, kreativitas, dan kemandirian ekonomi generasi muda, khususnya remaja putri.
Dalam sambutannya, Angeline Fremalco menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan langkah nyata untuk meningkatkan kapasitas pelajar sekaligus memberdayakan masyarakat. Menurutnya, keterampilan menjahit bukan hanya kebutuhan rumah tangga, tetapi dapat membuka peluang ekonomi yang luas.
“Di era sekarang, kemampuan menjahit menjadi peluang ekonomi yang menjanjikan. Dengan keterampilan ini, seseorang bisa membuka usaha sendiri dan menghasilkan produk bernilai jual tinggi,” ujarnya.
Angeline menambahkan bahwa pemanfaatan limbah kain perca bukan sekadar kegiatan membuat produk baru, melainkan proses yang menumbuhkan ketelitian, kreativitas, serta rasa percaya diri. Dari potongan kain sisa, pelajar mampu menciptakan karya seperti pakaian, tas, dan berbagai kerajinan kreatif lainnya.
Sebagai mitra pemerintah, TP PKK terus berkomitmen mendukung program pemberdayaan keluarga dan pelajar. Melalui sinergi dengan SMKN 1 Putussibau, Angeline berharap pelatihan ini dapat menumbuhkan bakat dan kreativitas generasi muda, sehingga di masa depan mereka mampu berkontribusi dalam peningkatan ekonomi keluarga.
“Kami memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada SMKN 1 Putussibau yang telah menjadi mitra dan fasilitas kegiatan ini. Pendidikan kejuruan memiliki peran strategis dalam mencetak generasi siap kerja dan berwirausaha,” katanya.
Ia juga mendorong peserta untuk mengikuti pelatihan dengan sungguh-sungguh, menikmati proses belajar, dan berani berinovasi. Ke depan, Angeline berharap para pelajar dapat membentuk Kelompok Usaha Bersama (KUB) atau wadah keterampilan lain usai menyelesaikan pendidikan mereka. TP PKK, lanjutnya, siap mendampingi agar keterampilan yang diperoleh dapat berkembang menjadi usaha produktif.
Selain keterampilan manual, Angeline mengingatkan pentingnya pemanfaatan teknologi. Media sosial dapat menjadi sarana promosi dan pemasaran produk secara lebih luas tanpa batas wilayah.
“Manfaatkan teknologi sebagai peluang untuk memperluas jaringan dan meningkatkan nilai jual produk karya generasi muda,” tegasnya.
Selama pelatihan ini diadakan peserta mengikutinya dengan antusias. Dari pelatihan tersebut diharapkan mampu melahirkan pelajar kreatif, mandiri, dan memiliki daya saing dalam dunia usaha, sekaligus mendorong pemanfaatan limbah kain menjadi produk bernilai ekonomi.
Penulis : Yohanes Santoso
#PKKKapuasHulu #PelatihanKainPerca #SMKN1Putussibau
#PemberdayaanPerempuan #KreativitasAnakMuda #EkonomiProduktif
#KemandirianPelajar #KerajinanKainPerca #TPPKK #KapuasHulu
#WirausahaMuda #PendidikanKejuruan